Bukan Sekadar NFT: Panduan Lengkap Soulbound Tokens (SBTs) Mendefinisikan Ulang Identitas Digital di Web3
Pelajari mengapa Soulbound Tokens (SBTs) lebih dari sekadar NFT. Panduan lengkap ini membahas bagaimana SBTs akan mendefinisikan ulang identitas digital Anda di era Web3, fungsinya, kasus penggunaannya, dan mengapa Anda tidak bisa menjualnya.
🔊 Audio Artikel

Dalam lanskap digital yang terus berkembang pesat, konsep identitas telah menjadi medan pertempuran yang kompleks. Kita hidup di era di mana identitas kita terfragmentasi, dikendalikan oleh entitas terpusat, dan seringkali rentan terhadap penyalahgunaan. Kemunculan teknologi blockchain dan Non-Fungible Tokens (NFTs) memang telah membuka pintu menuju kepemilikan aset digital yang terverifikasi, namun masih menyisakan kekosongan fundamental dalam representasi identitas yang lebih dalam dan bermakna. Di sinilah Soulbound Tokens (SBTs) hadir sebagai game-changer, sebuah inovasi revolusioner yang melampaui batasan NFT biasa, siap untuk mendefinisikan ulang identitas digital Anda di era Web3. Ini bukan sekadar NFT; ini adalah fondasi baru untuk reputasi, kredensial, dan kepribadian digital yang unik.
Bayangkan sebuah dunia di mana ijazah universitas Anda, lisensi profesional Anda, riwayat kredit Anda, atau bahkan reputasi Anda dalam komunitas online, tidak hanya terverifikasi secara kriptografis tetapi juga secara inheren terikat pada identitas digital Anda dan, yang terpenting, Anda tidak bisa menjualnya. Inilah esensi dari Soulbound Tokens: aset digital yang tidak dapat dipindahtangankan, dirancang untuk membangun ‘jiwa’ digital yang kaya dan kredibel. Panduan lengkap ini akan membawa Anda menyelami seluk-beluk SBTs, mulai dari konsep dasar hingga implikasi transformatifnya bagi masa depan Web3, dan mengapa pemahaman tentang teknologi ini sangat krusial bagi siapa pun yang ingin memahami evolusi identitas di dunia maya.
Memahami Batasan Identitas Digital Saat Ini dan Era NFT
Sebelum kita menyelami lebih jauh tentang Soulbound Tokens, penting untuk memahami lanskap identitas digital yang ada saat ini dan mengapa ada kebutuhan mendesak akan solusi yang lebih baik. Identitas digital kita saat ini sebagian besar bersifat terpusat, di mana raksasa teknologi seperti Google, Facebook, atau Amazon bertindak sebagai penjaga gerbang data pribadi kita. Mereka mengumpulkan, menyimpan, dan mengelola informasi kita, yang seringkali menyebabkan masalah privasi, sensor, dan kurangnya kontrol individu atas data mereka sendiri. Setiap kali kita masuk ke sebuah situs web menggunakan akun media sosial, kita menyerahkan sebagian kecil kedaulatan digital kita kepada pihak ketiga ini.
Era awal Web3 memperkenalkan Non-Fungible Tokens (NFTs) sebagai langkah revolusioner dalam kepemilikan aset digital. NFT memungkinkan individu untuk memiliki karya seni digital, item dalam game, atau bahkan properti virtual secara unik dan terverifikasi di blockchain. Ini adalah lompatan besar dari model kepemilikan terpusat, memberikan kekuatan kembali kepada pengguna. Namun, meskipun NFT berhasil dalam aspek kepemilikan aset finansial yang dapat diperdagangkan, mereka memiliki batasan signifikan dalam merepresentasikan identitas non-finansial. Sebuah NFT dapat diperjualbelikan, yang berarti identitas atau reputasi yang melekat padanya dapat dengan mudah dialihkan, mengurangi integritas dan kredibilitasnya sebagai representasi diri yang otentik. Kita membutuhkan sesuatu yang lebih dari sekadar aset yang bisa dijual; kita membutuhkan identitas yang melekat dan tidak dapat dicabut.
Apa Itu Soulbound Tokens (SBTs)? Revolusi Identitas Digital yang Tak Terjual
Soulbound Tokens (SBTs) adalah jenis token non-fungible yang unik karena sifatnya yang non-transferable, atau tidak dapat dipindahtangankan. Konsep ini pertama kali diperkenalkan oleh Vitalik Buterin, Puja Ohlhaver, dan E. Glen Weyl dalam makalah mereka yang berjudul “Decentralized Society: Finding Web3’s Soul”. Intinya, SBTs dirancang untuk terikat secara permanen pada sebuah ‘Soul’—sebuah alamat dompet blockchain yang mewakili individu atau entitas—dan tidak dapat dijual atau ditransfer ke alamat lain. Fitur ‘tidak bisa menjualnya’ inilah yang menjadi pembeda fundamental dan kekuatan utama SBTs.
Tujuan utama dari SBTs adalah untuk membangun ‘Decentralized Society’ (DeSoc) atau masyarakat terdesentralisasi yang kaya akan reputasi on-chain, kredensial, dan hubungan sosial. Dalam visi ini, setiap ‘Soul’ dapat memiliki berbagai SBTs yang mewakili pencapaian, kualifikasi, keanggotaan, atau bahkan riwayat interaksi mereka dalam ekosistem Web3. Ini menciptakan profil identitas digital yang jauh lebih komprehensif dan kredibel daripada sekadar daftar aset yang dimiliki. Bayangkan SBTs sebagai ijazah digital Anda, lisensi profesional Anda, atau bahkan riwayat partisipasi Anda dalam sebuah DAO—semua terverifikasi, tidak dapat dipalsukan, dan tidak dapat dialihkan.
Konsep “Soul” dan “Soulbound”
Metafora “Soul” merujuk pada alamat dompet blockchain yang bertindak sebagai entitas atau individu. Setiap Soul dapat memiliki banyak SBTs yang terikat padanya. “Soulbound” berarti token tersebut terikat erat pada Soul tersebut, seperti jiwa yang terikat pada tubuh. Keterikatan ini bersifat permanen dan tidak dapat diubah oleh pemilik Soul itu sendiri, maupun oleh pihak lain. Ini menciptakan sebuah jaminan bahwa SBT yang Anda miliki benar-benar merepresentasikan Anda dan riwayat Anda, tanpa ada kemungkinan untuk diperdagangkan atau dipalsukan.
Dengan konsep ini, SBTs mengatasi salah satu kelemahan terbesar dari NFT biasa dalam konteks identitas: kemampuan transfer. Jika sebuah ijazah atau lisensi profesional dapat dijual sebagai NFT, maka nilai otentikasi dan reputasinya akan runtuh. SBTs mengunci nilai tersebut pada identitas individu, memastikan bahwa kredensial dan reputasi yang dibangun adalah milik pribadi dan tidak dapat disalahgunakan melalui penjualan atau transfer. Ini adalah langkah krusial menuju pembangunan kepercayaan dan kredibilitas di dunia digital yang terdesentralisasi.
Mengapa SBTs Berbeda dari NFT Biasa? Konsep “Soul” dan Non-Transferability
Perbedaan mendasar antara Soulbound Tokens (SBTs) dan Non-Fungible Tokens (NFTs) terletak pada sifat transferabilitasnya dan tujuan utama masing-masing. NFT fokus pada kepemilikan aset digital yang unik dan dapat diperdagangkan. Nilai utama NFT seringkali bersifat finansial, berdasarkan kelangkaan, popularitas, atau potensi apresiasi harga di pasar sekunder. Anda membeli NFT sebagai investasi atau untuk menunjukkan kepemilikan atas suatu karya seni atau item koleksi, dan Anda memiliki kebebasan penuh untuk menjualnya kapan saja.
Sebaliknya, SBTs secara inheren dirancang untuk menjadi non-transferable. Mereka tidak dapat diperjualbelikan atau dipindahkan dari satu dompet ke dompet lain. Nilai SBTs bukan pada potensi keuangannya, melainkan pada representasi identitas, reputasi, dan kredensial yang melekat pada “Soul” (alamat dompet) yang memilikinya. Anda tidak bisa menjual ijazah universitas Anda, dan Anda juga tidak bisa menjual SBT yang mewakili ijazah tersebut. Ini adalah analogi paling tepat untuk memahami perbedaan fundamental ini.
Implikasi dari non-transferability ini sangat besar. Dengan menghilangkan pasar sekunder untuk identitas dan reputasi, SBTs mencegah spekulasi dan manipulasi. Ini memastikan bahwa kredensial yang Anda peroleh, pengalaman yang Anda miliki, dan reputasi yang Anda bangun, benar-benar milik Anda dan tidak dapat dibeli atau dijual oleh orang lain. Ini adalah fondasi untuk membangun sistem kepercayaan yang lebih kuat di Web3, di mana identitas tidak hanya unik tetapi juga otentik dan tidak dapat dialihkan. Konsep ini krusial untuk menciptakan ekosistem yang lebih adil dan transparan, terutama dalam konteks tata kelola terdesentralisasi.
Bagaimana Soulbound Tokens Bekerja? Arsitektur dan Implementasi Teknis
Secara teknis, Soulbound Tokens beroperasi di atas blockchain yang mendukung smart contract, seperti Ethereum. Mekanisme dasarnya melibatkan beberapa komponen kunci yang memastikan sifat non-transferable dan keterikatan pada “Soul”.
Proses dimulai dengan Pencetakan (Minting). SBTs biasanya dicetak oleh entitas terverifikasi yang disebut “Soulbound Issuer” atau “Soulbound Minters”. Misalnya, sebuah universitas dapat menjadi penerbit SBT untuk ijazah, atau sebuah organisasi profesional untuk lisensi keanggotaan. Penerbit ini memiliki wewenang untuk mencetak SBT dan mengirimkannya langsung ke alamat dompet “Soul” yang dituju. Setelah dicetak, SBT tersebut secara otomatis terikat (bound) pada Soul penerima. Ini dilakukan melalui fungsi khusus dalam smart contract token yang secara permanen mengaitkan token dengan alamat dompet tersebut. Fungsi transfer standar yang ada pada NFT dihilangkan atau dinonaktifkan dalam smart contract SBT, sehingga secara teknis tidak mungkin untuk memindahkan token tersebut ke alamat lain.
Salah satu tantangan teknis yang signifikan adalah mekanisme Revocability/Recovery. Jika sebuah “Soul” (dompet) hilang atau dikompromikan, bagaimana pemilik dapat memulihkan SBTs mereka? Vitalik Buterin dan rekan-rekannya mengusulkan konsep “Social Recovery” untuk dompet Soul. Ini melibatkan penunjukan sekelompok wali (guardians) yang terpercaya oleh pemilik Soul. Jika dompet hilang, para wali ini dapat berkolaborasi untuk membantu memulihkan akses ke Soul tersebut dan SBTs yang terikat padanya. Mekanisme ini dirancang untuk menyeimbangkan antara keamanan, desentralisasi, dan kemudahan penggunaan, memastikan bahwa identitas digital yang dibangun dengan SBTs tetap aman dan dapat diakses oleh pemilik aslinya, bahkan dalam situasi darurat. Pemulihan ini penting untuk mencegah kehilangan identitas permanen.
Kasus Penggunaan Inovatif Soulbound Tokens: Dari Reputasi hingga Tata Kelola
Potensi aplikasi Soulbound Tokens sangat luas dan dapat merevolusi berbagai aspek kehidupan digital kita. Berikut adalah beberapa kasus penggunaan yang paling menjanjikan:
1. Kredensial Pendidikan dan Profesional: Bayangkan ijazah universitas, sertifikat kursus online, atau lisensi profesional Anda diterbitkan sebagai SBT. Ini akan memberikan bukti kualifikasi yang tidak dapat dipalsukan, mudah diverifikasi, dan secara permanen terikat pada identitas digital Anda. Ini akan sangat menyederhanakan proses verifikasi latar belakang dan kredensial di dunia kerja.
2. Identitas dan Reputasi Kredit/Pinjaman: SBTs dapat digunakan untuk membangun “skor kredit” on-chain atau riwayat pembayaran yang terverifikasi. Ini dapat membantu individu yang tidak memiliki akses ke sistem perbankan tradisional untuk membangun reputasi kredit di Web3, membuka pintu bagi inklusi finansial. Institusi pemberi pinjaman dapat menilai risiko dengan lebih akurat berdasarkan riwayat SBTs yang dimiliki seseorang.
3. Tata Kelola DAO yang Lebih Adil: Saat ini, banyak Decentralized Autonomous Organizations (DAOs) menggunakan kepemilikan token sebagai dasar hak suara, yang rentan terhadap serangan “whale” (pemilik token besar). Dengan SBTs, hak suara dapat diberikan berdasarkan partisipasi aktif, keahlian yang terbukti (misalnya, SBT sebagai pengembang inti), atau riwayat kontribusi, bukan hanya jumlah token yang dimiliki. Ini akan menciptakan sistem tata kelola yang lebih demokratis dan tahan terhadap manipulasi. Untuk memahami lebih lanjut tentang risiko dalam pengambilan keputusan di pasar, Anda bisa membaca artikel kami tentang “Stop Martingale Mematikan! Anti-Martingale: Strategi Hedge Fund untuk Profit Konsisten & Pengelolaan Risiko Asimetris”, yang membahas pentingnya strategi yang solid dan pengelolaan risiko, konsep yang juga relevan dalam membangun reputasi digital yang kuat.
4. Verifikasi Identitas (KYC/AML) Tanpa Mengungkap Data Sensitif: SBTs dapat menjadi “bukti” bahwa Anda telah melewati proses KYC (Know Your Customer) atau AML (Anti-Money Laundering) oleh pihak ketiga terpercaya, tanpa perlu mengungkapkan detail pribadi Anda setiap kali Anda berinteraksi dengan layanan Web3. Ini menjaga privasi sambil tetap memenuhi persyaratan regulasi.
5. Gaming dan Metaverse: Pencapaian dalam game, peringkat, atau reputasi karakter dapat direpresentasikan sebagai SBTs, memberikan kedalaman dan nilai yang lebih besar pada identitas pemain. Ini menciptakan riwayat yang tidak dapat dijual atau ditransfer, memastikan bahwa reputasi yang dibangun benar-benar hasil dari usaha pemain. Ini juga bisa menjadi cara untuk membangun ketahanan identitas digital, sebuah konsep yang juga kami bahas dalam konteks mentalitas trading di “Rahasia Kuno Menguasai Drawdown: Filosofi Stoik dan Reframing Kognitif Mengubah Trader Jadi Tak Tergoyahkan di Tengah Badai Pasar”.
Kelebihan dan Potensi Transformasi SBTs di Web3
Adopsi Soulbound Tokens membawa sejumlah keunggulan signifikan yang berpotensi mengubah lanskap Web3 secara fundamental. Pertama dan terpenting, SBTs memungkinkan pembangunan reputasi on-chain yang kredibel dan tidak dapat dipalsukan. Dalam lingkungan anonim Web3, kepercayaan adalah komoditas langka. Dengan SBTs, individu dan entitas dapat membangun rekam jejak yang terverifikasi dan tidak dapat dialihkan, yang menjadi dasar untuk interaksi yang lebih aman dan terpercaya. Ini mengatasi masalah “sybil attack” (satu entitas mengendalikan banyak identitas) dan meningkatkan integritas ekosistem.
Kedua, SBTs memungkinkan terciptanya identitas digital yang jauh lebih kaya dan kompleks. Berbeda dengan NFT yang seringkali hanya merepresentasikan kepemilikan aset, SBTs dapat mencakup spektrum luas dari atribut non-finansial: kualifikasi akademik, keanggotaan komunitas, riwayat partisipasi, lisensi profesional, dan banyak lagi. Ini menciptakan “profil” digital yang holistik, merefleksikan siapa Anda di dunia nyata dan virtual. Identitas yang kuat ini akan menjadi kunci untuk membuka peluang baru dalam interaksi sosial, ekonomi, dan tata kelola di Web3. Kemampuan untuk membangun dan mempertahankan reputasi ini, bahkan di tengah tantangan, mirip dengan ketahanan yang diperlukan dalam menghadapi fluktuasi pasar, seperti yang kami ulas dalam artikel “Rahasia Kuno Menguasai Drawdown: Filosofi Stoik dan Reframing Kognitif Mengubah Trader Jadi Tak Tergoyahkan di Tengah Badai Pasar”.
Ketiga, SBTs membuka jalan bagi model tata kelola baru yang lebih adil dan efisien, terutama dalam konteks DAO. Dengan mendasarkan hak suara atau partisipasi pada reputasi dan keahlian (yang diwakili oleh SBTs) daripada hanya kepemilikan token, DAO dapat menjadi lebih tahan terhadap manipulasi dan lebih representatif terhadap komunitasnya. Ini mendorong partisipasi yang lebih bermakna dan memastikan bahwa keputusan diambil oleh mereka yang memiliki kepentingan dan keahlian yang relevan. Selain itu, SBTs berpotensi besar untuk mendorong inklusi finansial dengan memungkinkan pembangunan skor kredit atau riwayat finansial bagi miliaran orang yang saat ini tidak memiliki akses ke sistem perbankan tradisional. Ini adalah langkah besar menuju ekosistem finansial yang lebih merata dan dapat diakses oleh semua.
Tantangan dan Risiko dalam Adopsi Soulbound Tokens
Meskipun potensi Soulbound Tokens sangat menjanjikan, ada beberapa tantangan dan risiko yang perlu diatasi untuk adopsi massal yang sukses. Salah satu kekhawatiran terbesar adalah masalah privasi dan potensi sensor. Siapa yang memiliki wewenang untuk mencetak dan mencabut SBTs? Jika entitas terpusat memiliki terlalu banyak kontrol, ada risiko bahwa SBTs dapat digunakan untuk tujuan pengawasan atau diskriminasi. Misalnya, sebuah pemerintah otoriter dapat menggunakan SBTs untuk membatasi hak-hak warga negara atau melacak aktivitas mereka secara berlebihan. Desain sistem penerbitan yang terdesentralisasi dan transparan sangat penting untuk mitigasi risiko ini.
Tantangan teknis lainnya adalah desain mekanisme pemulihan dompet (Soul) yang aman dan efisien. Jika sebuah dompet yang berisi SBTs hilang atau dikompromikan, dan tidak ada mekanisme pemulihan yang efektif, individu dapat kehilangan seluruh identitas digital dan reputasi mereka secara permanen. Konsep “Social Recovery” yang diusulkan memang menjanjikan, tetapi implementasinya harus kuat dan mudah digunakan oleh masyarakat umum. Kompleksitas teknis ini juga menjadi hambatan bagi adopsi massal; Web3 masih memiliki kurva pembelajaran yang curam, dan SBTs menambahkan lapisan kompleksitas baru yang perlu disederhanakan agar dapat diterima oleh khalayak luas.
Selain itu, ada risiko potensi diskriminasi. Jika reputasi buruk atau “SBT negatif” terikat secara permanen pada sebuah Soul, ini dapat menyebabkan individu menghadapi diskriminasi yang tidak dapat dihindari dalam interaksi online atau bahkan di dunia nyata. Bagaimana kita memastikan bahwa sistem SBTs dirancang dengan prinsip-prinsip keadilan, kesempatan kedua, dan kemampuan untuk “membersihkan” reputasi jika diperlukan? Pertanyaan-pertanyaan etika dan filosofis ini memerlukan pertimbangan yang cermat. Terakhir, aspek regulasi juga menjadi perhatian. Bagaimana pemerintah dan badan pengatur akan merespons konsep identitas digital non-transferable ini? Regulasi yang tidak jelas atau terlalu ketat dapat menghambat inovasi dan adopsi. Memahami dinamika informasi dan regulasi di era digital ini menjadi semakin penting, seperti yang dibahas dalam artikel kami “Medan Perang Tak Terlihat: Panduan Lengkap AI Generatif Mengubah Perang Informasi Global & Kesiapan Kita Menghadapinya”.
Masa Depan Identitas Digital: Peran Sentral SBTs dalam Ekosistem Web3
Soulbound Tokens bukan sekadar tren sesaat; mereka adalah pilar fundamental yang akan membentuk masa depan identitas digital dan ekosistem Web3 secara keseluruhan. Visi “Decentralized Society” (DeSoc) yang diusung oleh para pencetus SBTs menggambarkan sebuah dunia di mana interaksi sosial, ekonomi, dan tata kelola tidak lagi bergantung pada perantara terpusat, melainkan dibangun di atas jaringan kepercayaan dan reputasi yang terdesentralisasi.
Dalam visi ini, SBTs akan menjadi fondasi untuk ekosistem Web3 yang lebih matang, terpercaya, dan fungsional. Mereka akan terintegrasi dengan teknologi identitas terdesentralisasi lainnya seperti Decentralized Identifiers (DIDs) dan Verifiable Credentials (VCs), menciptakan kerangka kerja identitas yang komprehensif dan interoperabel. Ini berarti bahwa identitas digital Anda tidak hanya akan unik dan terverifikasi, tetapi juga dapat digunakan di berbagai platform dan aplikasi Web3 tanpa perlu membuat profil baru atau mempercayai pihak ketiga.
Potensi SBTs untuk mengubah cara kita berinteraksi online, bekerja, dan bahkan hidup sangat besar. Dari sistem pendidikan yang mengeluarkan ijazah anti-pemalsuan, hingga pasar kerja yang memverifikasi kredensial secara instan, hingga sistem keuangan yang inklusif bagi semua, SBTs menjanjikan era baru di mana identitas digital adalah aset yang paling berharga dan paling dijaga. Mereka akan menjadi kunci untuk membuka potensi penuh dari Web3, menciptakan internet yang lebih adil, transparan, dan memberdayakan individu.
Untuk pemahaman lebih lanjut tentang konsep identitas terdesentralisasi, Anda bisa mengunjungi halaman Decentralized Identity di Wikipedia.
Tabel Perbandingan: NFT vs. SBTs vs. Identitas Tradisional
Untuk lebih memperjelas perbedaan dan posisi Soulbound Tokens dalam lanskap identitas, mari kita lihat perbandingan komprehensif:
| Fitur | Non-Fungible Token (NFT) | Soulbound Token (SBT) | Identitas Tradisional (KTP/SIM) |
|---|---|---|---|
| Transferabilitas | Dapat ditransfer/dijual | Tidak dapat ditransfer/dijual | Tidak dapat ditransfer/dijual (namun fisik bisa dipinjamkan) |
| Fokus Utama | Kepemilikan aset unik, koleksi, seni digital | Identitas, reputasi, kredensial, keanggotaan | Verifikasi identitas dasar oleh negara/lembaga |
| Nilai Utama | Finansial, koleksi, status sosial | Intrinsik, reputasi, kepercayaan, akses | Legal, administratif, akses layanan publik |
| Penerbit | Siapa saja (seniman, proyek, individu) | Entitas terverifikasi (universitas, organisasi, DAO) | Pemerintah atau lembaga berwenang |
| Contoh | CryptoPunks, Bored Ape Yacht Club, tiket acara | Ijazah digital, lisensi profesional, riwayat partisipasi DAO, skor reputasi | Kartu Tanda Penduduk (KTP), Surat Izin Mengemudi (SIM), Paspor |
| Kontrol Data | Pemilik aset memiliki kontrol penuh atas penjualan/transfer | Pemilik Soul memiliki kontrol atas kepemilikan, bukan transfer | Pemerintah/lembaga memiliki kontrol sentral |
FAQ Seputar Soulbound Tokens (SBTs)
Berikut adalah beberapa pertanyaan umum mengenai Soulbound Tokens:
-
Apa bedanya SBT dengan NFT?
Perbedaan utama adalah transferabilitas. NFT dapat diperjualbelikan atau ditransfer, sedangkan SBTs dirancang agar tidak dapat ditransfer dan terikat secara permanen pada alamat dompet (“Soul”) yang memilikinya. NFT fokus pada kepemilikan aset finansial, sementara SBTs fokus pada identitas, reputasi, dan kredensial non-finansial.
-
Mengapa SBTs tidak bisa dijual?
SBTs tidak bisa dijual karena tujuan utamanya adalah untuk merepresentasikan identitas dan reputasi yang otentik. Jika SBTs bisa diperjualbelikan, maka nilai kredibilitas dan otentikasinya akan hilang, karena identitas atau kredensial seseorang bisa dibeli atau dijual oleh pihak lain. Non-transferability inilah yang menjamin integritasnya.
-
Siapa yang bisa menerbitkan (mint) Soulbound Tokens?
SBTs biasanya diterbitkan oleh entitas terverifikasi yang disebut “Soulbound Issuer” atau “Soulbound Minters”. Contohnya termasuk universitas untuk ijazah, organisasi profesional untuk lisensi, atau DAO untuk riwayat partisipasi dan keahlian.
-
Bagaimana jika saya kehilangan dompet (Soul) yang berisi SBTs saya?
Ini adalah salah satu tantangan utama SBTs. Konsep “Social Recovery” diusulkan untuk mengatasi masalah ini, di mana pemilik dapat menunjuk sekelompok wali terpercaya yang dapat membantu memulihkan akses ke dompet yang hilang atau dikompromikan. Tanpa mekanisme pemulihan yang kuat, kehilangan dompet berarti kehilangan identitas digital Anda.
-
Apakah SBTs akan menggantikan identitas tradisional seperti KTP atau SIM?
SBTs kemungkinan besar tidak akan sepenuhnya menggantikan identitas tradisional yang dikeluarkan pemerintah dalam waktu dekat. Sebaliknya, mereka akan melengkapi dan memperkaya identitas digital kita, terutama di lingkungan Web3. SBTs dapat menjadi lapisan verifikasi tambahan untuk kredensial dan reputasi yang lebih spesifik, bekerja sama dengan sistem identitas yang ada untuk menciptakan ekosistem identitas yang lebih komprehensif.



