Stop Martingale Mematikan! Anti-Martingale: Strategi Hedge Fund untuk Profit Konsisten & Pengelolaan Risiko Asimetris

Temukan rahasia hedge fund dengan strategi Anti-Martingale yang revolusioner! Hentikan kerugian Martingale yang mematikan dan pelajari pengelolaan risiko asimetris untuk profit konsisten. Panduan lengkap ini akan membongkar tuntas cara kerja, implementasi, dan keunggulan Anti-Martingale dalam trading Anda.

🔊 Audio Artikel

Siap.
Perbandingan visual strategi Martingale yang berisiko tinggi dan Anti-Martingale yang mengelola risiko asimetris untuk profit konsisten.
Infografis yang membandingkan kurva ekuitas strategi Martingale yang mematikan dengan strategi Anti-Martingale yang aman dan profitabel, menyoroti pentingnya pengelolaan risiko asimetris.

Dalam dunia trading dan investasi, pencarian akan strategi yang mampu menghasilkan profit konsisten sekaligus meminimalkan risiko adalah impian setiap pelaku pasar. Namun, banyak yang terjebak dalam ilusi kemudahan, salah satunya adalah strategi Martingale. Strategi ini, yang populer di kalangan penjudi, menjanjikan pemulihan kerugian dengan menggandakan ukuran posisi setelah setiap kekalahan. Sekilas, logika ini tampak tak terbantahkan: Anda pasti akan menang pada akhirnya, bukan? Sayangnya, realitas pasar jauh lebih kejam. Martingale adalah jebakan mematikan yang telah menguras habis modal tak terhitung banyaknya trader, meninggalkan jejak kehancuran finansial dan psikologis.

Kini, saatnya untuk menghentikan siklus kerugian yang disebabkan oleh ‘Martingale’ yang mematikan tersebut. Maviatrade dengan bangga mempersembahkan sebuah panduan komprehensif mengenai ‘Anti-Martingale’: sebuah strategi pengelolaan risiko asimetris yang diadopsi dari praktik terbaik hedge fund terkemuka dunia. Ini bukan sekadar kebalikan dari Martingale; ini adalah filosofi trading yang fundamental berbeda, yang berfokus pada pelestarian modal, pemotongan kerugian secara cepat, dan membiarkan profit Anda tumbuh secara eksponensial. Jika Anda lelah dengan volatilitas emosi dan kerugian tak terduga, bersiaplah untuk mengubah paradigma trading Anda. Panduan ultimate ini akan membongkar tuntas bagaimana strategi Anti-Martingale dapat menjadi kunci Anda menuju profit konsisten dan ketenangan dalam menghadapi gejolak pasar.

Apa Itu Strategi Martingale dan Mengapa Ia Mematikan?

Strategi Martingale berasal dari abad ke-18 di Prancis dan awalnya diterapkan dalam permainan kasino, khususnya roulette. Konsep dasarnya sangat sederhana: setiap kali Anda kalah, Anda menggandakan taruhan Anda pada putaran berikutnya. Idenya adalah bahwa ketika Anda akhirnya menang, Anda tidak hanya akan memulihkan semua kerugian sebelumnya, tetapi juga mendapatkan keuntungan awal. Misalnya, jika Anda bertaruh $10 dan kalah, Anda bertaruh $20. Jika kalah lagi, Anda bertaruh $40, dan seterusnya. Ketika Anda menang $80, Anda telah memulihkan $10 + $20 + $40 = $70 dan mendapatkan keuntungan $10.

Meskipun secara matematis tampak logis dalam teori, Martingale memiliki dua kelemahan fatal di dunia nyata. Pertama, ia mengasumsikan Anda memiliki modal tak terbatas, yang tidak dimiliki oleh siapa pun. Rangkaian kerugian yang panjang, meskipun probabilitasnya kecil, dapat dengan cepat menghabiskan seluruh modal Anda karena ukuran posisi meningkat secara eksponensial. Kedua, banyak pasar keuangan memiliki batasan ukuran posisi atau batasan margin, yang berarti Anda tidak bisa terus menggandakan taruhan tanpa batas. Ini membuat strategi Martingale menjadi bom waktu finansial yang cepat atau lambat akan meledak, menghancurkan akun trading Anda. Ini adalah siklus yang harus diputus, mirip dengan bagaimana kita harus melampaui kutukan leluhur dan memutus siklus generasi kerugian dalam trading.

Menguak Filosofi di Balik Anti-Martingale: Pengelolaan Risiko Asimetris

Berbeda jauh dengan Martingale yang mencoba mengejar kerugian, Anti-Martingale adalah strategi yang berakar pada prinsip pengelolaan risiko yang cerdas dan realistis. Filosofi intinya adalah ‘memotong kerugian secepat mungkin dan membiarkan profit berjalan sejauh mungkin’ (cut losses short, let profits run). Ini berarti, alih-alih menggandakan posisi setelah kalah, Anda justru mengurangi ukuran posisi Anda setelah mengalami kerugian. Sebaliknya, ketika Anda mengalami serangkaian kemenangan, Anda secara bertahap meningkatkan ukuran posisi Anda.

Pendekatan ini menciptakan profil risiko-reward yang asimetris. Anda membatasi potensi kerugian Anda pada setiap trade dan bahkan setelah serangkaian kerugian, sementara potensi keuntungan Anda tidak terbatas. Ini adalah kebalikan total dari Martingale, di mana potensi kerugian Anda tak terbatas dan potensi keuntungan Anda terbatas pada satu unit taruhan. Dengan Anti-Martingale, Anda tidak perlu memiliki tingkat kemenangan (win rate) yang sangat tinggi untuk menjadi profitabel. Bahkan dengan win rate 30-40% sekalipun, selama rasio risk-reward Anda positif (misalnya, setiap kemenangan lebih besar dari dua kali lipat kerugian), Anda masih bisa menghasilkan profit yang konsisten.

Pilar-Pilar Utama Strategi Anti-Martingale Ala Hedge Fund

Strategi Anti-Martingale yang diterapkan oleh hedge fund profesional tidak hanya sekadar membalikkan Martingale. Ia dibangun di atas beberapa pilar fundamental pengelolaan risiko dan modal yang canggih.

Penentuan Ukuran Posisi yang Dinamis (Dynamic Position Sizing)

Salah satu inti dari Anti-Martingale adalah kemampuan untuk menyesuaikan ukuran posisi Anda secara dinamis berdasarkan kinerja trading dan volatilitas pasar. Setelah serangkaian kerugian, modal Anda berkurang, dan oleh karena itu, ukuran posisi Anda harus dikurangi untuk menjaga risiko per trade tetap konstan dalam persentase modal. Sebaliknya, setelah serangkaian kemenangan, modal Anda bertambah, memungkinkan Anda untuk meningkatkan ukuran posisi sambil tetap mempertahankan persentase risiko yang sama.

Pendekatan ini memastikan bahwa Anda tidak pernah mengambil risiko terlalu besar dengan modal yang semakin menipis, dan Anda secara efektif mengkapitalisasi momentum positif saat Anda sedang dalam performa terbaik. Ini adalah bentuk manajemen modal yang cerdas yang melindungi Anda dari kerugian besar dan memungkinkan pertumbuhan modal yang berkelanjutan.

Stop Loss yang Ketat dan Trailing Stop yang Adaptif

Setiap trade dalam strategi Anti-Martingale harus selalu dilengkapi dengan stop loss yang telah ditentukan sebelumnya. Stop loss ini adalah batas maksimal kerugian yang bersedia Anda terima pada satu trade. Pentingnya stop loss adalah untuk memotong kerugian dengan cepat sebelum menjadi besar, sesuai dengan filosofi ‘cut losses short’.

Selain stop loss statis, penggunaan trailing stop yang adaptif sangat dianjurkan. Trailing stop adalah stop loss yang bergerak mengikuti harga saat profit Anda bertambah. Ini memungkinkan Anda untuk mengunci sebagian profit saat trade bergerak sesuai keinginan Anda, sambil tetap memberikan ruang bagi harga untuk bergerak dan potensi profit terus meningkat. Ini adalah alat yang sangat efektif untuk melindungi keuntungan dan memastikan bahwa trade yang menguntungkan tidak berubah menjadi kerugian.

Rasio Risk-Reward yang Menguntungkan (Favorable Risk-Reward Ratio)

Strategi Anti-Martingale secara inheren mencari trade dengan rasio risk-reward yang tinggi. Artinya, potensi keuntungan dari setiap trade harus jauh lebih besar daripada potensi kerugiannya. Idealnya, Anda mencari rasio 1:2, 1:3, atau bahkan lebih tinggi (misalnya, berisiko $100 untuk potensi keuntungan $200 atau $300). Dengan rasio seperti ini, Anda tidak perlu memenangkan setiap trade untuk menjadi profitabel.

Bahkan dengan tingkat kemenangan yang moderat (misalnya, 40%), Anda masih bisa menghasilkan profit yang signifikan. Misalnya, jika Anda memenangkan 4 dari 10 trade dengan rasio 1:3, Anda akan kehilangan 6 x $100 = $600, tetapi memenangkan 4 x $300 = $1200, menghasilkan profit bersih $600. Ini adalah kekuatan dari pengelolaan risiko asimetris.

Diversifikasi dan Korelasi Portofolio

Hedge fund tidak hanya mengandalkan satu strategi atau satu aset. Mereka mendiversifikasi portofolio mereka di berbagai kelas aset, pasar, dan strategi untuk mengurangi risiko keseluruhan. Dalam konteks Anti-Martingale, ini berarti tidak hanya menerapkan strategi ini pada satu instrumen, tetapi juga memahami bagaimana aset-aset yang berbeda saling berkorelasi.

Dengan diversifikasi yang tepat, Anda dapat mengurangi dampak kerugian dari satu posisi atau satu pasar, sementara tetap memberikan peluang bagi posisi lain untuk menghasilkan keuntungan. Memahami korelasi membantu Anda menghindari situasi di mana semua posisi Anda bergerak ke arah yang sama, terutama ke arah kerugian, sehingga menciptakan portofolio yang lebih tangguh dan stabil.

Implementasi Praktis Anti-Martingale dalam Berbagai Pasar Keuangan

Fleksibilitas Anti-Martingale memungkinkan penerapannya di berbagai instrumen keuangan, dari saham hingga kripto, dengan penyesuaian yang relevan.

Contoh Aplikasi di Pasar Saham

Di pasar saham, Anti-Martingale dapat diimplementasikan melalui strategi ‘scaling in’ dan ‘scaling out’ yang cerdas. Saat Anda menemukan saham dengan fundamental kuat dan tren naik yang jelas, Anda bisa memulai dengan posisi kecil. Jika saham terus naik dan menunjukkan konfirmasi tren, Anda bisa ‘scaling in’ dengan menambahkan posisi, tetapi dengan ukuran yang lebih besar karena modal Anda sudah bertumbuh dan risiko per unit modal tetap terjaga. Sebaliknya, jika saham mulai turun, Anda bisa ‘scaling out’ dengan mengurangi posisi atau menutupnya sepenuhnya untuk membatasi kerugian. Penggunaan stop loss yang ketat di bawah level support kunci adalah wajib.

Pendekatan ini memungkinkan Anda untuk memanfaatkan momentum positif secara maksimal, sementara melindungi modal Anda dari pembalikan tren yang tidak terduga. Ini juga sangat efektif untuk saham-saham pertumbuhan yang memiliki potensi kenaikan besar, di mana Anda ingin membiarkan profit Anda berjalan sejauh mungkin.

Contoh Aplikasi di Pasar Forex/Kripto

Pasar Forex dan Kripto dikenal dengan volatilitasnya yang tinggi, yang sebenarnya dapat menjadi keuntungan bagi strategi Anti-Martingale. Trader dapat menggunakan indikator tren dan volatilitas untuk menentukan ukuran posisi. Misalnya, saat volatilitas rendah dan pasar bergerak dalam kisaran sempit, ukuran posisi mungkin lebih kecil. Namun, saat tren kuat terbentuk dan volatilitas meningkat, ukuran posisi dapat ditingkatkan, selalu dengan stop loss yang disesuaikan dengan volatilitas pasar.

Penggunaan trailing stop sangat krusial di pasar ini untuk mengunci profit saat tren bergerak cepat. Jika Anda mengidentifikasi tren naik yang kuat pada pasangan mata uang atau koin kripto, Anda bisa meningkatkan ukuran posisi Anda secara bertahap setiap kali harga membuat level tertinggi baru, sambil menaikkan trailing stop Anda untuk melindungi keuntungan yang sudah ada. Jika tren berbalik, Anda keluar dengan profit yang terkunci, bukan kerugian.

Contoh Aplikasi di Pasar Futures/Komoditas

Pasar futures dan komoditas menawarkan leverage yang tinggi, yang bisa menjadi pedang bermata dua. Dengan Anti-Martingale, leverage digunakan secara hati-hati. Ukuran posisi dihitung berdasarkan persentase risiko modal per trade, bukan sekadar jumlah kontrak yang bisa dibeli. Jika Anda mengalami kerugian, Anda mengurangi jumlah kontrak untuk trade berikutnya. Jika Anda profit, Anda bisa meningkatkan jumlah kontrak, tetapi selalu dalam batas risiko yang telah ditetapkan.

Manajemen risiko yang ketat dan pemahaman mendalam tentang dinamika pasar komoditas (misalnya, faktor musiman, laporan pasokan/permintaan) menjadi sangat penting. Stop loss ditempatkan di level-level teknikal kunci, dan trailing stop digunakan untuk mengamankan profit dari pergerakan harga yang cepat dan seringkali besar di pasar ini.

Studi Kasus: Simulasi Perbandingan Martingale vs. Anti-Martingale

Mari kita lakukan simulasi sederhana untuk melihat bagaimana kedua strategi ini bekerja dalam skenario yang sama. Asumsikan modal awal $1.000, risiko per trade $10 (1% dari modal awal untuk Anti-Martingale), dan rasio risk-reward 1:2 untuk Anti-Martingale (target profit $20). Untuk Martingale, kita asumsikan target profit $10 per kemenangan.

Skenario Trading: 10 Trade dengan Hasil Acak

Asumsi: Win Rate 50% (5 Menang, 5 Kalah). Urutan: K-K-M-K-M-M-K-K-M-M (Kalah, Kalah, Menang, Kalah, Menang, Menang, Kalah, Kalah, Menang, Menang)

Trade # Hasil Trade Modal Awal (Martingale) Ukuran Posisi (Martingale) Profit/Loss (Martingale) Modal Akhir (Martingale) Modal Awal (Anti-Martingale) Ukuran Posisi (Anti-Martingale) Profit/Loss (Anti-Martingale) Modal Akhir (Anti-Martingale)
1 Kalah $1,000 $10 -$10 $990 $1,000 Risiko $10 -$10 $990
2 Kalah $990 $20 -$20 $970 $990 Risiko $9.9 (1%) -$9.9 $980.1
3 Menang $970 $40 +$40 (Net $10) $1,010 $980.1 Risiko $9.8 (1%) +$19.6 (2x risiko) $999.7
4 Kalah $1,010 $10 -$10 $1,000 $999.7 Risiko $10 (1%) -$10 $989.7
5 Menang $1,000 $20 +$20 (Net $10) $1,020 $989.7 Risiko $9.9 (1%) +$19.8 (2x risiko) $1,009.5
6 Menang $1,020 $10 +$10 $1,030 $1,009.5 Risiko $10.1 (1%) +$20.2 (2x risiko) $1,029.7
7 Kalah $1,030 $10 -$10 $1,020 $1,029.7 Risiko $10.3 (1%) -$10.3 $1,019.4
8 Kalah $1,020 $20 -$20 $1,000 $1,019.4 Risiko $10.2 (1%) -$10.2 $1,009.2
9 $1,000 $40 Menang +$40 (Net $10) $1,040 $1,009.2 Risiko $10.1 (1%) +$20.2 (2x risiko) $1,029.4
10 Menang $1,040 $10 +$10 $1,050 $1,029.4 Risiko $10.3 (1%) +$20.6 (2x risiko) $1,050
Total Profit/Loss +$50 Total Profit/Loss +$50

Dari simulasi di atas, kedua strategi menghasilkan profit yang sama ($50) dalam skenario win rate 50% yang ideal dan tanpa batasan Martingale. Namun, perhatikan perbedaan fundamentalnya. Martingale membutuhkan ukuran posisi yang melonjak drastis (dari $10 ke $40) hanya untuk mendapatkan keuntungan bersih $10 per kemenangan setelah serangkaian kerugian. Ini menunjukkan betapa rentannya Martingale terhadap rentetan kerugian yang lebih panjang.

Sebaliknya, Anti-Martingale menjaga risiko per trade relatif konstan terhadap modal yang ada, dan ukuran posisi tidak pernah membengkak secara eksponensial. Jika terjadi rentetan kerugian yang lebih panjang (misalnya, 7-8 kali kalah berturut-turut), Martingale akan dengan cepat menghabiskan modal, sementara Anti-Martingale akan mengurangi ukuran posisi, meminimalkan kerugian, dan melindungi modal untuk kesempatan trading berikutnya. Ini adalah perbedaan krusial yang membuat Anti-Martingale jauh lebih berkelanjutan dan aman dalam jangka panjang.

Keunggulan Anti-Martingale: Mengapa Ini Pilihan Para Profesional?

Para hedge fund dan trader profesional tidak menggunakan Martingale karena mereka memahami kelemahan fundamentalnya. Sebaliknya, mereka mengadopsi prinsip-prinsip Anti-Martingale karena berbagai keunggulan yang ditawarkannya:

  • Pelestarian Modal (Capital Preservation): Ini adalah prioritas utama. Dengan mengurangi ukuran posisi setelah kerugian, Anda memastikan bahwa modal Anda terlindungi dari kehancuran total. Anda selalu siap untuk bertarung di hari berikutnya.
  • Meningkatkan Probabilitas Profit Jangka Panjang: Meskipun win rate Anda mungkin tidak selalu tinggi, rasio risk-reward yang positif memastikan bahwa setiap kemenangan memiliki dampak yang jauh lebih besar daripada setiap kerugian. Ini adalah kunci untuk profitabilitas yang konsisten seiring waktu.
  • Mengurangi Stres Psikologis: Mengetahui bahwa Anda membatasi kerugian dan membiarkan profit berjalan akan mengurangi tekanan emosional dalam trading. Anda tidak perlu panik mengejar kerugian, yang seringkali menyebabkan keputusan impulsif dan merugikan. Ini membantu Anda memprogram ulang karma dinamis di tingkat DNA trading Anda.
  • Fleksibilitas dan Adaptabilitas: Anti-Martingale dapat disesuaikan dengan berbagai kondisi pasar dan gaya trading. Baik Anda seorang scalper, day trader, swing trader, atau investor jangka panjang, prinsip-prinsipnya tetap berlaku.

Tantangan dan Cara Mengatasi dalam Menerapkan Anti-Martingale

Meskipun memiliki banyak keunggulan, penerapan Anti-Martingale bukanlah tanpa tantangan. Dibutuhkan disiplin dan pemahaman yang kuat untuk menjalankannya secara efektif.

Disiplin yang Tinggi

Salah satu tantangan terbesar adalah disiplin untuk mematuhi aturan. Saat Anda mengalami serangkaian kerugian, insting alami mungkin adalah mencoba memulihkan kerugian dengan cepat, yang bertentangan dengan prinsip Anti-Martingale. Demikian pula, saat Anda profit, ada godaan untuk mengambil profit terlalu cepat, membatasi potensi keuntungan yang lebih besar. Mengatasi ini membutuhkan komitmen yang kuat terhadap rencana trading Anda dan kemampuan untuk mengelola emosi.

Cara mengatasinya adalah dengan memiliki rencana trading tertulis yang jelas dan meninjau kembali secara berkala. Lakukan journaling trading Anda untuk melacak keputusan dan emosi, serta belajar dari setiap trade. Pertimbangkan untuk menggunakan sistem trading otomatis sebagian jika emosi menjadi penghalang.

Periode Drawdown

Seperti strategi trading lainnya, Anti-Martingale juga akan mengalami periode drawdown atau kerugian. Selama periode ini, modal Anda akan menyusut, dan mungkin terasa frustrasi. Penting untuk diingat bahwa ini adalah bagian normal dari trading. Strategi Anti-Martingale dirancang untuk meminimalkan dampak drawdown dan memungkinkan pemulihan yang lebih cepat.

Untuk mengatasinya, penting untuk memiliki ekspektasi yang realistis. Pahami bahwa tidak ada strategi yang selalu profit. Fokus pada proses dan pengelolaan risiko, bukan hanya hasil dari satu trade. Terus patuhi rencana Anda, dan modal Anda akan pulih seiring waktu. Pemahaman mendalam tentang manajemen risiko adalah kunci.

Membangun Sistem Trading Anti-Martingale Anda Sendiri

Menerapkan Anti-Martingale bukan berarti Anda harus meniru hedge fund secara persis. Anda bisa membangun sistem trading Anda sendiri dengan mengadaptasi prinsip-prinsipnya sesuai dengan gaya dan toleransi risiko Anda.

Langkah-Langkah Praktis

  1. Definisikan Risiko Per Trade: Tentukan berapa persentase modal yang bersedia Anda risikokan pada setiap trade (misalnya, 0.5% hingga 2%). Ini adalah fondasi dari manajemen ukuran posisi Anda.
  2. Tentukan Rasio Risk-Reward: Cari setup trading yang menawarkan potensi keuntungan minimal 2-3 kali lipat dari potensi kerugian Anda.
  3. Kembangkan Aturan Stop Loss dan Trailing Stop: Kapan Anda akan keluar dari trade yang merugi? Kapan Anda akan mengunci profit? Aturan ini harus jelas dan objektif.
  4. Backtesting dan Forward Testing: Uji strategi Anda pada data historis (backtesting) dan kemudian pada kondisi pasar riil dengan akun demo atau modal kecil (forward testing). Ini akan memberikan Anda kepercayaan diri dan validasi.
  5. Journaling Trading: Catat setiap trade Anda, termasuk alasan masuk/keluar, emosi, dan hasilnya. Ini adalah alat pembelajaran paling ampuh untuk terus menyempurnakan strategi Anda.

Membangun sistem trading yang kokoh mirip dengan membangun benteng digital Kubernetes; ia membutuhkan perencanaan yang matang, komponen yang kuat, dan kemampuan untuk beradaptasi terhadap ancaman yang tak terduga.

FAQ: Pertanyaan Umum Seputar Anti-Martingale

1. Apa perbedaan utama antara Martingale dan Anti-Martingale?

Perbedaan utamanya terletak pada cara mengelola ukuran posisi setelah hasil trade. Martingale menggandakan ukuran posisi setelah kerugian untuk mengejar pemulihan, yang sangat berisiko. Anti-Martingale justru mengurangi ukuran posisi setelah kerugian untuk melindungi modal, dan meningkatkannya setelah kemenangan untuk mengkapitalisasi momentum positif. Filosofi Martingale adalah ‘bertaruh lebih besar untuk memulihkan kerugian’, sementara Anti-Martingale adalah ‘bertaruh lebih kecil saat kalah, bertaruh lebih besar saat menang’.

2. Apakah Anti-Martingale menjamin profit konsisten?

Tidak ada strategi trading yang dapat menjamin profit konsisten 100% karena pasar selalu dinamis dan tidak dapat diprediksi sepenuhnya. Namun, Anti-Martingale sangat meningkatkan probabilitas profit jangka panjang dengan fokus pada pengelolaan risiko asimetris. Ini meminimalkan kerugian saat pasar tidak mendukung dan memaksimalkan keuntungan saat pasar bergerak sesuai prediksi, sehingga menciptakan kurva ekuitas yang lebih stabil.

3. Seberapa besar risiko yang harus saya ambil per trade dengan Anti-Martingale?

Besaran risiko per trade sangat tergantung pada toleransi risiko pribadi dan total modal Anda. Namun, sebagian besar profesional merekomendasikan untuk merisikokan tidak lebih dari 0.5% hingga 2% dari total modal Anda pada satu trade. Dengan Anti-Martingale, persentase ini diterapkan pada modal yang ada saat itu, sehingga ukuran posisi akan mengecil setelah kerugian dan membesar setelah kemenangan.

4. Bisakah saya menggunakan Anti-Martingale di semua jenis pasar?

Ya, prinsip-prinsip dasar Anti-Martingale (memotong kerugian, membiarkan profit berjalan, dan pengelolaan ukuran posisi dinamis) dapat diterapkan di hampir semua pasar keuangan, termasuk saham, forex, kripto, komoditas, dan futures. Namun, detail implementasinya mungkin perlu disesuaikan dengan karakteristik unik setiap pasar, seperti volatilitas, likuiditas, dan jam trading.

5. Apakah Anti-Martingale cocok untuk pemula?

Anti-Martingale adalah pendekatan yang sangat baik untuk pemula karena mengajarkan disiplin pengelolaan risiko sejak awal. Meskipun mungkin terasa kontra-intuitif pada awalnya (mengurangi ukuran posisi setelah kalah), ini adalah pelajaran fundamental yang akan melindungi modal Anda. Pemula disarankan untuk memulai dengan modal kecil, berlatih di akun demo, dan fokus pada pemahaman mendalam tentang prinsip-prinsip ini sebelum beralih ke trading riil dengan modal yang lebih besar.

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *